Jika Anda mempertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan, ada beberapa metode yang bisa dipilih. Secara umum, prosedur aborsi terbagi menjadi dua jenis utama:
- Aborsi Medis
Aborsi medis dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter untuk mengakhiri kehamilan. - Aborsi Kuretase
Dalam prosedur kuretase, janin dikeluarkan dari rahim menggunakan metode vakum aspirasi atau penyedotan.
Di Klinik Aborsi Jakarta, metode vakum aspirasi sering direkomendasikan oleh dokter kandungan karena prosesnya lebih praktis, cepat, dan memiliki tingkat keberhasilan hingga 100%.
Konsultasi Sebelum Prosedur
Sebelum menjalani prosedur apa pun, Anda akan dijadwalkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pada tahap ini, dokter akan melakukan pemeriksaan kehamilan seperti tes urine atau USG untuk memastikan usia kehamilan Anda. Anda juga akan diberikan penjelasan lengkap tentang prosedur yang akan dilakukan, termasuk manfaat dan risiko yang mungkin terjadi.
Aborsi Medis
Aborsi medis dilakukan dengan minum obat penggugur kandungan, biasanya pada kehamilan usia dini (di bawah 12 minggu atau trimester pertama). Metode ini kerap menjadi pilihan awal karena bisa dilakukan di rumah. Namun, keberhasilannya tidak selalu optimal.
Banyak kasus aborsi medis yang tidak tuntas, sehingga memerlukan tindakan lanjutan berupa vakum aspirasi. Jika ini tidak segera dilakukan, bisa terjadi komplikasi seperti infeksi atau perdarahan hebat. Jika Anda mengalami hal ini, segera hubungi Klinik Aborsi Jakarta untuk penanganan cepat.
Sebagai catatan, banyak klinik yang tidak menyarankan aborsi medis jika usia kehamilan sudah lebih dari 10 minggu.
Obat yang Digunakan dalam Aborsi Medis
Biasanya dokter meresepkan dua jenis obat yang digunakan secara berurutan:
- Mifepristone: Obat ini menghentikan kerja hormon progesteron, yang penting untuk mempertahankan kehamilan.
- Misoprostol: Obat ini memicu kontraksi rahim untuk mengeluarkan isi kehamilan. Bisa diminum atau dimasukkan ke dalam vagina.
Proses ini biasanya memakan waktu 3–4 hari hingga jaringan janin benar-benar keluar dari tubuh.
Kelebihan dan Risiko Aborsi Medis
Kelebihan:
- Bisa dilakukan sendiri di rumah.
Risiko dan Efek Samping:
- Proses tidak selalu tuntas.
- Bisa menyebabkan infeksi, jaringan parut, bahkan kista atau tumor di rahim.
- Gejala yang mungkin timbul:
- Nyeri perut hebat
- Perdarahan yang tidak berhenti
- Sakit kepala
- Mual, muntah, atau diare
- Demam
Jika Anda mengalami gejala seperti perdarahan lebih dari dua pembalut per jam, atau demam tinggi yang berlangsung lebih dari sehari, segera hubungi dokter.
Sementara menunggu, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol yang dijual bebas.
Aborsi Kuretase
Metode aborsi yang satu ini dianggap lebih efektif dan aman, terutama jika dilakukan oleh dokter spesialis di klinik aborsi resmi. Aborsi kuretase dilakukan dengan alat khusus untuk mengeluarkan janin dari rahim.
Prosedur ini dilakukan di klinik atau rumah sakit, dan bisa menggunakan bius lokal atau dilakukan saat pasien dalam keadaan sadar. Anestesi lokal seperti suntikan di sekitar leher rahim (serviks) biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit.
Jenis Prosedur Aborsi Kuretase
- Vakum Aspirasi (Suction)
- Cocok untuk usia kehamilan kurang dari 12 minggu.
- Dokter akan memasukkan selang kecil ke dalam rahim melalui vagina, lalu menyedot jaringan janin menggunakan alat vakum.
- Dilatasi dan Evakuasi (D&E)
- Biasanya dilakukan pada kehamilan yang sudah memasuki trimester kedua.
- Leher rahim akan dilebarkan terlebih dahulu menggunakan obat, lalu dokter akan mengangkat jaringan janin menggunakan alat medis seperti forcep dan alat penyedot.
Efek Samping Aborsi Kuretase
Beberapa efek samping umum setelah prosedur ini antara lain:
- Kram perut ringan hingga sedang
- Perdarahan ringan hingga beberapa hari
Jika Anda mengalami perdarahan berat (lebih dari dua pembalut per jam), segera konsultasikan ke dokter di Klinik Aborsi Jakarta.
Pentingnya Aborsi Aman dan Diawasi Dokter
Apa pun metode yang Anda pilih, setiap tindakan aborsi pasti memiliki risiko. Namun, risikonya bisa ditekan seminimal mungkin jika dilakukan di tempat yang tepat dengan dokter berpengalaman. Di Klinik Aborsi Jakarta atau Klinik Raden Saleh, Anda akan ditangani langsung oleh dokter spesialis kandungan dari awal hingga proses pemulihan.
Sebaliknya, jika Anda melakukan aborsi sendiri di rumah dengan hanya mengandalkan obat-obatan tanpa pengawasan dokter, Anda tidak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh Anda. Risiko komplikasi bisa jauh lebih besar, terutama jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat.
Kesimpulan
- Aborsi medis cocok untuk usia kehamilan di bawah 10 minggu, tetapi memiliki risiko kegagalan.
- Aborsi kuretase, khususnya metode vakum aspirasi dan D&E, lebih aman dan efektif jika dilakukan di klinik resmi oleh dokter kandungan.
- Konsultasi awal sangat penting untuk memastikan prosedur yang tepat sesuai usia kehamilan Anda.
- Jangan tunda jika Anda mengalami gejala berbahaya setelah aborsi, segera hubungi klinik.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin berkonsultasi langsung, hubungi Klinik Aborsi Jakarta sekarang juga. Kami siap membantu Anda dengan pelayanan yang profesional, aman, dan menjaga kerahasiaan Anda sepenuhnya.